Sabtu, 05 Februari 2011 0 comments By: Love Bandung

Gedung Merdeka

Gedung Merdeka dirancang pada tahun 1926 oleh Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Mereka adalah Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi) atau ITB. 

Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1895 dan dinamakan Sociëteit Concordia, dan pada tahun 1926 bangunan ini direnovasi seluruhnya oleh Wolff Schoemacher, Aalbers dan Van Gallen. Gedung Sociëteit Concordia dipergunakan sebagai tempat rekreasi dan sosialisasi oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah para pegawai perkebunan, perwira, pengusaha, dan kalangan yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini penuh oleh mereka untuk berdansa, menonton pertunjukan kesenian, atau makan malam.  

Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia. Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi. Sejak saat itulah Gedung Merdeka dipercaya untuk melaksanakan Konferensi Asia Afrika setiap 5 tahun.



Jumat, 04 Februari 2011 0 comments By: Love Bandung

Braga dan Kehidupannya

Jalan Braga di Bandung memiliki sejarah panjang dan sangat dikenal. Jalan ini terletak persis di jantung kota dan berhimpitan dengan Jalan Asia Afrika.
Konon jalan sepanjang 700 meter ini dibuat ada kaitannya dengan pembuatan jalan Anyer-Panarukan oleh Daendels Tahun 1808-1811.Selain itu, juga terkait dengan praktik politik Tanam Paksa yang diberlakukan Belanda dari tahun 1830-1870.

Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat kompleks pertokoan yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu.
Saat siang disekitar jalan Braga banyak pedagang yang menjual Lukisan karya Seniman - Seniman ternama dari Bandung. Harga lukisan tersebut cukup mahal, tetapi sebanding dengan hasil lukisan yang terlihat asli dan bagus.

Setelah beberapa tahun akhirnya pada tahun 2009 Braga dirombak besar-besaran, Pemerintah ingin mengembalikan suasana Braga seperti halnya dulu saat jaman Belanda. Kiri dan kanan jalan ditanami beberapa pohon pelindung, jalan dirombak dari aspal menjadi batu alam yang disusun dengan rapih. Namun Pemerintah tidak menyentuh bagian gedung, karena gedung sekitar Braga dipertahankan dengan model Belanda.




Minggu, 30 Januari 2011 0 comments By: Love Bandung

Pasar Kaget Gasibu

Jika anda berkunjung ke kota Bandung pada hari Minggu, jangan heran akan terjadi macet didaerah Gasibu, hal ini disebabkan setiap minggunya di daerah ini selalu ada "Pasar Kaget"

Pasar kaget ini hanya ada pada hari Minggu, mulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 12.00 siang.Tapi biasanya para pedagang sudah menyiapkan dagangannya mulai Sabtu malam, atau Minggu dini hari. Dari yang berjualan, berolahraga, sekedar jalan-jalan, mencari makanan ataupun ingin berbelanja berbaur menjadi satu di pasar ini. 


Di Pasar Kaget ini hampir semua ada, dimulai dari elektronik, kasur, binatang peliharaan, aksesoris, baju, celana, peralatan dapur, dan masih banyak lagi. Biasanya kegiatan berolahraga lebih dikesampingkan karena kebanyakan pengunjung sengaja datang untuk melihat-lihat sambil menikmati suasana pagi hari di Gasibu.

Bagi para pecinta Kuliner, Pasar Kaget merupakan surganya makanan, disini banyak makanan yang bisa anda coba dari Lontong Kari, Kupat Tahu, Semur, Nasi Kuning, Bubur, Mie Baso, dan sebagainya. 

Di Gasibu juga banyak cemilan yang dapat anda coba, dari cakue, cireng, kentang arab, es durian, siomay dan masih banyak makanan lainnya. Harga yang ditawarkan pedagang juga cukup murah. Jika anda keBandung jangan pernah melewatkan Pasar Kaget Gasibu 


Selamat makan dan berbelanja.